TOTAL MIKROBA BERDASARKAN
SIFAT PEMECAHANNYA
PADA SUBSTRAT
PEMBENTUKAN
ASAM
Untuk menghitung
jumlah mikroba pembentuk asam dapat digunakan medium yang mengandung indikator
pH. Daftar indikator yang umum digunakan da sifat-sifatnya dapat di lihat pada
tabel 7.1. Salah satu medium yang mengandung indikator pH adalah Dextrose
Tryptone Bromcresol Purpel Agar (DTBPA), di mana pertumbuhan koloni pembentuk
asam dapat dihitung dengan jelas karena dikelilingi oleh areal berwarna kuning.
Jika
indikator yang digunakan bersifat racun terhadap mikroba atau mugkin dapat
tereduksi selama pertumbuhan mikroba, indikator tidak boleh ditambahkan ke
dalam medium karena akan menghambat pertumbuhan mikroba. Dalam hal ini
penambahan indikator, yaitu dalam bentuk larutan 0.02-0.04% di dalam alkohol,
dilakukan dengan cara meneteskan pada koloni-koloni yang terbentuk setelah
inkubasi.
Media
lainnya yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroba pembentuk asam
adalah Tomato Juice Agar (GYPA). Tomato Juice Agar terutama digunkan untuk
menghitung jumlah bakteri yang tergolong
lactobacilli, karena bakteri ini
membentuk koloni yang berukuran besardan lebih spesifik dibandingkan dengan
pada medium lainnya.
Tabel
7.1 indikator
pH medium pertumbuhan mikroba pembentuk asam.
Indikator
|
pH
|
Kisaran pH dan warna
|
Konsentrasi dalam medium (g/liter)b)
|
Jumlah (ml) 0,01N NaOH yang diperlukan untuk melarutkan 0,1 g
|
Merah
fenol
|
78
|
6.9(K)-8.5M(M)
|
0.010-0.030
|
28.2
|
Biru
bromkimol
|
7.1
|
6.1(K)-7.7(B)
|
0.010-0.032
|
16.0
|
Ungu
bromkresol
|
6.2
|
5.4(K)-7.0(U)
|
0.010-0.32
|
18.5
|
Merah
klorofenol
|
6.0
|
5.1(K)-6.7(M)
|
0.015
|
23.6
|
Hijau
bromkesol
|
4.7
|
3.8(K)-5.4(B)
|
0.020
|
143
|
a). Simbol : K, Kuning: B, biru; U, ungu; M, merah.
b). Untuk menambahkan indikator ke dalam medium medium harus
dilarutkan di dalam alkohol atau dalam larutan atau didalam larutan 0.01N NaOH.
PROTEOLITIK
Kebanyakan bakteri
dapat memecah protein menjadi peptida dam asam-asam amino,dan menggunakannya
untuk sumber energi atau untuk sintesis protein kembali. Untuk menghitung
jumlah bakteri proteolitik digunakan medium yang mengandung karbohidrat dengan
konsentrasi dua kali lipat (double
strength) pada suhu 50-55˚C,dengan suhu
skim steril pada suhu 50˚C dalam jumlah sama. Perhitungan koloni mikroba yang
memecah protein (bersifat proteolitik) pada Skim Milk Agar akan dikelilingi
oleh areal bening.
Untuk membedakan antara areal bening
yang disebabkan oleh koloni pembentuk asam dengan koloni proteolitik,di atas
medium ditmbahkan HCL 1% atau asam asetat 10%. Areal dikelilingi koloni proteolitik
akan tetap bening, sedangkan areal disekeliling koloni pembentuk asam akan
keruh kembalin karena terjadinya koagulasi kasein oleh asam.
LIPOLITIK
Beberapa mikroba dapat menghidroisis
lemak sehinggamenghasilkan gliserol dan asam-asam lemak. Hasil alhir dari
hidrolisis lemak selanjutnya dapat dioksidasi dalam kondisi aerobik
menghasilkan energi untuk sel. Untuk menghitung jumlah mikroba pemecah lemak,
digunakan medium yang tidak mengandung karbohidarat (misalnya Nutrient Agar),
tetapi ditambahkan lemakdan indikator Sulfat Biru Nil atau Merah Netral.
Indikator tersebut akan berwarna biru (Sulfat Biru Nil) atau merah (Merah
Netral) jika lemak didalam medium dihidrolisis menjadi asa,-asam lemak yang
mengakibatkan pH medium menurun. Jumlah lemak yang ditambahkan kedalam medium
kira-kira 1-5%.
Pada medium yang mengandung Sulfat
Biru Nil,pertumbuhan koloni pemacah lemak dikelilingi oleh biru di sekelilingi,
sedangkan medium yang mengandung Merah Netral, pertumbuhan koloni pemecah lemak
berwarna merah pada bagian bawahnya.
Untuk menghitung jumlah bakteri
lipolitik yang bersifat anaerobik, dapat digunakan Egg Yoklk Agar. Pertumbuhan
pemecah lemak yang bersifat anaerobik misalnya Clostridium sporogenes.
AMILOLITIK
Patih dapat dipecah oleh berbagai
mikroba amilolitik menjadi polimer yang lebih sederhana atau gula monosakarida,
dimana monosakarida akan dipecah lagi menjadi energi. Jumlah mikroba pemecah
pati pada makanan dapat dihitung menggunakan Starch Agar yang mengandung 0.3%
pati. Koloni pemecah pati (bersifat amilolitik) yang tumbuh pada Starch Agar,
jika ditetesi larutan Gram Zodium (Lugol) akan membentuk bagain yang transparan
(tidak berwarna atau berwarna kekuningan) di sekelilingnya yang menandakan
terjadinya hidrolisis pati oleh enzim amilase. Koloni yang memecah pati akan
tetap berwarna biru karena reaksi antara pati dengan zodium. Contoh bakteri
pemecah pati misalnya Aspergillus niger.
Jika akan menghitung jumlah mikroba
yang dapat memecah pati mentah (tanpa gelatinisasi) pati harus disterilisasi
terpisah dengan radiasi, kemudian ditambahkan kedalam medium setelah
sterilisasi,selanjutnya cara pengamatannya sama dengan mikroba pemecah pati
masak.
KOMPOSISI MEDIUM
Egg Yolk Agar
(perhatikan cara pembuatannya) : Pepton 20.0 g
Na2HPO4 2.5 g
NaCl 1.0
g
MgSO4 (larutan 0.5% w/v) 0.1
ml
Dekstrosa 1.0
g
Agar 12.5
g
Air destilata 500
ml
Semua bahan dicampur diatur pHnya menjadi 7.3-7.4,
dididihkan untuk melaritkan agar dan di sterilisasi. Sebuah telur didesinfeksi
permukaannya dengan alkohol, kemudian di pecahkan secara aseptik, dan
dipisahkan antara putih telur dan kuning telurnya. Kuning telur secara aseptik
di tambahkankedalam medium steril yang telah didinginkan sampai suhu 60˚C, kemudian diaduk sampai homogen, dan dituangkan kedalam
cawan petri. Untuk mikroba anaerobik, cawan harus digunakan dalam waktu 4 jam
atau di smpan dalam tabung anaerobik sampai digunakan.
Glukose Yeast Pepton Agar (GYPA) : Ekstrak
Khamil 3 g
Pepton 5 g
Dekstrosa 1 g
Agar 15 g
Air
destilata 1000
ml
Nutrien Agar untuk
: Ekstrak sapi 3 g
Mikroba Lipolitik
: Pepton 5 g
Margarin
(1%) 10 g
Agar 15 g
Merah
Netral atau Sulfat
Biru Nil 0.02 g
Air
destilasi 1000
ml
Skim
Milk Agar :
PCA (lihat bab 4 ditambah dengan
20%
susu
sksim bubuk
Starch Agar : Tripton 10 g
Ekstrak
khamil 10 g
K2HPO4 5g
Pati
terlarut 3 g
Agar 15 g
Air 1000ml
Setelah koloni
tumbuh ditetesi larutan iodium ( lugol) yang terdiri dari iodine 1g, kalium
iodin 2g dan air destilata 300 ml.
Tomato
Juice Agar : Sari buah tomat (400) ml 20 g
Pepton 10 g
Peptonized-Milk 10 g
Agar
air destilata 1000 ml
pH 6.1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar