Senin, 22 Januari 2018

TOTAL JUMLAH MIKROBA

TOTAL MIKROBA BERDASARKAN
SIFAT PEMECAHANNYA
PADA SUBSTRAT


PEMBENTUKAN ASAM
      Untuk menghitung jumlah mikroba pembentuk asam dapat digunakan medium yang mengandung indikator pH. Daftar indikator yang umum digunakan da sifat-sifatnya dapat di lihat pada tabel 7.1. Salah satu medium yang mengandung indikator pH adalah Dextrose Tryptone Bromcresol Purpel Agar (DTBPA), di mana pertumbuhan koloni pembentuk asam dapat dihitung dengan jelas karena dikelilingi oleh areal berwarna kuning.
            Jika indikator yang digunakan bersifat racun terhadap mikroba atau mugkin dapat tereduksi selama pertumbuhan mikroba, indikator tidak boleh ditambahkan ke dalam medium karena akan menghambat pertumbuhan mikroba. Dalam hal ini penambahan indikator, yaitu dalam bentuk larutan 0.02-0.04% di dalam alkohol, dilakukan dengan cara meneteskan pada koloni-koloni yang terbentuk setelah inkubasi.
            Media lainnya yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroba pembentuk asam adalah Tomato Juice Agar (GYPA). Tomato Juice Agar terutama digunkan untuk menghitung  jumlah bakteri yang tergolong lactobacilli, karena bakteri ini membentuk koloni yang berukuran besardan lebih spesifik dibandingkan dengan pada medium lainnya.

Tabel 7.1   indikator pH medium pertumbuhan mikroba pembentuk asam.
Indikator
pH
Kisaran pH dan warna
Konsentrasi dalam medium (g/liter)b)
Jumlah (ml) 0,01N NaOH yang diperlukan untuk melarutkan 0,1 g
Merah fenol
78
6.9(K)-8.5M(M)
0.010-0.030
28.2
Biru bromkimol
7.1
6.1(K)-7.7(B)
0.010-0.032
16.0
Ungu bromkresol
6.2
5.4(K)-7.0(U)
0.010-0.32
18.5
Merah klorofenol
6.0
5.1(K)-6.7(M)
0.015
23.6
Hijau bromkesol
4.7
3.8(K)-5.4(B)
0.020
143

a). Simbol : K, Kuning: B, biru; U, ungu; M, merah.
b). Untuk menambahkan indikator ke dalam medium medium harus dilarutkan di dalam alkohol atau dalam larutan atau didalam larutan 0.01N NaOH.

PROTEOLITIK
          Kebanyakan bakteri dapat memecah protein menjadi peptida dam asam-asam amino,dan menggunakannya untuk sumber energi atau untuk sintesis protein kembali. Untuk menghitung jumlah bakteri proteolitik digunakan medium yang mengandung karbohidrat dengan konsentrasi dua kali lipat (double strength) pada suhu 50-55˚C,dengan suhu skim steril pada suhu 50˚C dalam jumlah sama. Perhitungan koloni mikroba yang memecah protein (bersifat proteolitik) pada Skim Milk Agar akan dikelilingi oleh areal bening.
            Untuk membedakan antara areal bening yang disebabkan oleh koloni pembentuk asam dengan koloni proteolitik,di atas medium ditmbahkan HCL 1% atau asam asetat 10%. Areal dikelilingi koloni proteolitik akan tetap bening, sedangkan areal disekeliling koloni pembentuk asam akan keruh kembalin karena terjadinya koagulasi kasein oleh asam.

LIPOLITIK
            Beberapa mikroba dapat menghidroisis lemak sehinggamenghasilkan gliserol dan asam-asam lemak. Hasil alhir dari hidrolisis lemak selanjutnya dapat dioksidasi dalam kondisi aerobik menghasilkan energi untuk sel. Untuk menghitung jumlah mikroba pemecah lemak, digunakan medium yang tidak mengandung karbohidarat (misalnya Nutrient Agar), tetapi ditambahkan lemakdan indikator Sulfat Biru Nil atau Merah Netral. Indikator tersebut akan berwarna biru (Sulfat Biru Nil) atau merah (Merah Netral) jika lemak didalam medium dihidrolisis menjadi asa,-asam lemak yang mengakibatkan pH medium menurun. Jumlah lemak yang ditambahkan kedalam medium kira-kira 1-5%.
            Pada medium yang mengandung Sulfat Biru Nil,pertumbuhan koloni pemacah lemak dikelilingi oleh biru di sekelilingi, sedangkan medium yang mengandung Merah Netral, pertumbuhan koloni pemecah lemak berwarna merah pada bagian bawahnya.
            Untuk menghitung jumlah bakteri lipolitik yang bersifat anaerobik, dapat digunakan Egg Yoklk Agar. Pertumbuhan pemecah lemak yang bersifat anaerobik misalnya Clostridium sporogenes.

AMILOLITIK
            Patih dapat dipecah oleh berbagai mikroba amilolitik menjadi polimer yang lebih sederhana atau gula monosakarida, dimana monosakarida akan dipecah lagi menjadi energi. Jumlah mikroba pemecah pati pada makanan dapat dihitung menggunakan Starch Agar yang mengandung 0.3% pati. Koloni pemecah pati (bersifat amilolitik) yang tumbuh pada Starch Agar, jika ditetesi larutan Gram Zodium (Lugol) akan membentuk bagain yang transparan (tidak berwarna atau berwarna kekuningan) di sekelilingnya yang menandakan terjadinya hidrolisis pati oleh enzim amilase. Koloni yang memecah pati akan tetap berwarna biru karena reaksi antara pati dengan zodium. Contoh bakteri pemecah pati misalnya Aspergillus niger.
            Jika akan menghitung jumlah mikroba yang dapat memecah pati mentah (tanpa gelatinisasi) pati harus disterilisasi terpisah dengan radiasi, kemudian ditambahkan kedalam medium setelah sterilisasi,selanjutnya cara pengamatannya sama dengan mikroba pemecah pati masak.

KOMPOSISI MEDIUM
Egg Yolk Agar (perhatikan cara pembuatannya) : Pepton                                         20.0 g
Na2HPO4                                    2.5 g
NaCl                                           1.0 g
MgSO4 (larutan 0.5% w/v)        0.1 ml
Dekstrosa                                    1.0 g
Agar                                            12.5 g
Air destilata                                500 ml
Semua bahan dicampur diatur pHnya menjadi 7.3-7.4, dididihkan untuk melaritkan agar dan di sterilisasi. Sebuah telur didesinfeksi permukaannya dengan alkohol, kemudian di pecahkan secara aseptik, dan dipisahkan antara putih telur dan kuning telurnya. Kuning telur secara aseptik di tambahkankedalam medium steril yang telah didinginkan sampai suhu 60˚C, kemudian diaduk sampai homogen, dan dituangkan kedalam cawan petri. Untuk mikroba anaerobik, cawan harus digunakan dalam waktu 4 jam atau di smpan dalam tabung anaerobik sampai digunakan.
Glukose Yeast Pepton Agar (GYPA)             :          Ekstrak Khamil                       3 g
Pepton                                     5 g
Dekstrosa                                1 g
Agar                                        15 g
Air destilata                            1000 ml
Nutrien Agar untuk                                         :          Ekstrak sapi                             3 g
Mikroba Lipolitik                                            :          Pepton                                     5 g
Margarin (1%)                         10 g
Agar                                        15 g
Merah Netral atau Sulfat
Biru Nil                                   0.02 g
Air destilasi                             1000 ml
Skim Milk Agar                                               :           PCA (lihat bab 4 ditambah dengan 20%
susu sksim bubuk
Starch Agar                                                     :           Tripton                                                10 g
Ekstrak khamil                        10 g
K2HPO4                                              5g
Pati terlarut                             3 g
Agar                                        15 g
Air                                           1000ml
Setelah koloni tumbuh ditetesi larutan iodium ( lugol) yang terdiri dari iodine 1g, kalium iodin 2g dan air destilata 300 ml.
Tomato Juice Agar                                          :           Sari buah tomat (400) ml        20 g
Pepton                                     10 g
Peptonized-Milk                     10 g
Agar air destilata                     1000 ml

pH                                           6.1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

germinasi Candida albicans

tugas pendahuluan mikologi d4 1. jelaskan dan gambarkan perbedaan ciri-ciri species Tricophyton sp, epidermophyton sp , mikrospor...